Empat ratus warga Amerika telah disetujui untuk meninggalkan Gaza sesegera Kamis, dikonfirmasi.
memperoleh daftar 400 nama warga negara AS yang disetujui untuk meninggalkan Gaza saat perang Israel-Hamas masih berlangsung.
Dua sumber yang terlibat dalam negosiasi mengatakan 400 warga Amerika sudah bisa meninggalkan sesegera hari ini.
Kementerian Luar Negeri bekerja untuk menetapkan warga negara Amerika di Gaza tanggal keberangkatan khusus. Pejabat mengatakan mereka akan memberi tahu mereka di Gaza yang telah berkomunikasi dengan departemen.
Selain warga Amerika, ada warga negara Meksiko, Hungaria, Kroasia, Korea Selatan, Azerbaijan, Yunani, Chad, Bahrain, Italia, Swiss, Makedonia Utara, Sri Lanka, Belanda dan Belgia.
Termasuk dalam daftar 400 warga Amerika yang disetujui untuk meninggalkan adalah Zain Ramiz Younis berusia 2 tahun dan Zaina Ramiz Younis berusia 8 bulan. Saudara kandung ini adalah warga negara AS, tetapi ibu mereka, Folla Saqer, penduduk tetap AS, diberitahu tidak bisa melintasi perbatasan Rafah ke Mesir dengan anak-anaknya, pengacara keluarga, Justin Eisele, memberitahu Digital.
Keluarga terus memohon bantuan dari Kementerian Luar Negeri AS dan Rep. French Hill, R-Ark., untuk membantu. Suami Saqer dan ayah anak-anak, Ramiz Younis, dari Little Rock, Arkansas, sudah menggugat pemerintah AS di pengadilan federal awal pekan ini memohon bantuan evakuasi keluarganya serta warga Palestina Amerika lainnya.
Ribuan pemegang paspor asing terjebak di Jalur Gaza, termasuk diperkirakan 400 warga Amerika.
Ratusan pemegang paspor asing dan puluhan korban luka serius lainnya yang ingin kabur dari pengeboman Israel di Jalur Gaza berkerumun di pagar logam hitam di perbatasan Mesir Rabu, berharap bisa melewatinya untuk pertama kali sejak perang dimulai, menurut Associated Press. Semua orang menunggu otoritas Hamas memanggil nama mereka lewat pengeras suara berkeretak.
Setelah tiga minggu berulang kali kecewa dan negosiasi yang menyiksa antara Mesir, Israel dan pemimpin Hamas di Gaza, kelompok pertama orang Palestina meninggalkan jalur terkepung Rabu.
Membungkus lewat gerbang perbatasan adalah 335 pemegang paspor asing, sebagian besar warga negara ganda Palestina tetapi juga beberapa orang asing, 76 pasien luka kritis menuju rumah sakit Mesir, dan beberapa staf organisasi bantuan termasuk Doctors Without Borders, Komite Palang Merah Internasional, dan badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Associated Press berkontribusi pada laporan ini.