Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengunggah cuitan yang mengerikan pada Rabu yang mengatakan waktu “sudah habis” untuk Israel. Postingan itu dibuat beberapa jam setelah ledakan di rumah sakit yang dikelola Hamas menewaskan ratusan orang.
Hossein Amir-Abdollahian mengunggah cuitan itu setelah Hamas menyalahkan Israel atas ledakan di Rumah Sakit Al-Ahli Arab, dimana lebih dari 500 orang tewas. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membantah menyerang rumah sakit dan sejak itu menyelidiki ledakan tersebut. IDF kemudian mengklaim bahwa ledakan itu disebabkan oleh roket yang meleset yang diluncurkan oleh Islamic Jihad Palestina.
“Setelah kejahatan mengerikan rezim Zionis dalam pengeboman dan pembantaian lebih dari 1.000 wanita dan anak-anak tak berdosa di rumah sakit, saatnya bagi kesatuan kemanusiaan global melawan rezim palsu yang lebih dibenci daripada ISIS dan mesin pembunuhnya,” cuit Amir-Abdallohian.
Dia menambahkan: “Waktu sudah HABIS!”
Postingan itu mengikuti pernyataan serupa yang diungkapkan Amir-Abdallohian selama wawancara televisi.
“Waktu sudah habis sangat cepat,” katanya. “Jika kejahatan perang terhadap Palestina tidak segera dihentikan, berbagai front lain akan terbuka dan ini tidak terelakkan.”
Para pemimpin regional lainnya juga mengungkapkan bahasa yang kuat terkait ledakan rumah sakit.
Pada Selasa, Raja Abdullah II dari Yordania mengatakan: “Perang ini, yang telah memasuki fase berbahaya, akan menceburkan wilayah ini ke dalam bencana yang tak terucapkan.”
Presiden Biden, yang mendarat di Israel pada Rabu, membantah keterlibatan Israel dalam ledakan rumah sakit.
Selama konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Biden mengatakan dia telah memeriksa bukti dan kuat menyarankan bahwa ledakan itu disebabkan oleh kelompok teroris.
“Saya sangat marah atas ledakan rumah sakit kemarin. Berdasarkan apa yang saya lihat, itu dilakukan oleh tim lain. Bukan Anda,” kata Biden kepada Netanyahu. “Tapi masih banyak orang di luar sana yang tidak yakin.”
Ledakan rumah sakit juga menyebabkan konferensi internasional yang awalnya dijadwalkan pada Rabu dibatalkan. Konferensi itu akan dihadiri oleh Biden, Raja Abdullah dari Yordania, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.