Departemen Luar Negeri AS telah mengeluarkan “peringatan global” baru kepada warga Amerika yang bepergian di seluruh dunia seiring berlangsungnya perang pada Kamis antara Israel dan Hamas.
“Karena meningkatnya ketegangan di berbagai lokasi di seluruh dunia, kemungkinan terjadinya serangan teroris, demonstrasi atau tindakan kekerasan terhadap warga negara dan kepentingan AS, Departemen Luar Negeri menyarankan warga negara AS di luar negeri untuk meningkatkan kewaspadaan,” baca peringatan tersebut.
Peringatan itu muncul dua hari setelah Departemen Luar Negeri mengeluarkan peringatan bagi warga Amerika untuk tidak bepergian ke Lebanon “karena situasi keamanan yang tidak terduga terkait pertukaran roket, rudal, dan artileri antara Israel dan Hezbollah atau faksi militer bersenjata lainnya.”
“Pada 17 Oktober 2023, Departemen mengizinkan keberangkatan sementara sukarela bagi anggota keluarga karyawan pemerintah AS dan beberapa karyawan non-darurat dari Kedutaan Besar AS di Beirut karena situasi keamanan yang tidak terduga di Lebanon,” baca pesan itu.
BERITA TERKINI: ISRAEL BERPERANG MElawan HAMAS
Menganjurkan warga Amerika di Lebanon untuk tidak bepergian ke perbatasannya dengan Israel karena kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya konflik bersenjata.
“Demonstrasi besar telah meletus akibat kekerasan terbaru di Israel dan Gaza. Warga negara AS sebaiknya menghindari demonstrasi dan berhati-hati jika berada di dekat kerumunan atau protes besar karena beberapa di antaranya berubah menjadi kekerasan,” katanya. “Para demonstran telah menutup jalan-jalan utama, termasuk jalan antara pusat kota Beirut dan wilayah di mana Kedutaan Besar AS berada, dan antara Beirut dan Bandar Udara Internasional Rafic Hariri Beirut.”
“Terdapat pertukaran roket, rudal, dan artileri antara Israel dan Hezbollah atau faksi militer bersenjata lainnya yang mempengaruhi selatan Lebanon, terutama terkait konflik berkelanjutan antara Israel dan Hamas,” tambah peringatan tersebut. “Kedutaan Besar AS menganjurkan warga negara AS untuk menghindari daerah perbatasan ini.”
DEPARTEMEN LUAR NEGERI AS MENYARANKAN WNGA AS UNTUK TIDAK BERPERGIAN KE LEBANON MENYUSUL KHAWATIR TERBUKANYA FRONT KEDUA DALAM PERANG ISRAEL-HAMAS
Kelompok militan Syiah yang didukung Iran, Hezbollah, terlibat dalam bentrokan perbatasan dengan militer Israel belakangan ini.
Sayap militer kelompok teroris Palestina Hamas mengklaim Kamis lalu mereka menembakkan 30 roket dari selatan Lebanon ke Israel, menurut laporan Associated Press.
Angkatan Pertahanan Israel mengatakan pada malam lalu bahwa sembilan roket dan beberapa rudal anti-tank diluncurkan dari Lebanon ke Israel pada Rabu, termasuk empat yang dihalau.
Mereka mengatakan telah “membalas tembakan ke asal tembakan” dan “menyerang infrastruktur teroris Hezbollah menggunakan tembakan tank,” menurut posting di X.