Nicaragua telah melepaskan 12 imam Katolik Roma yang ditahan dengan berbagai tuduhan dan mengirim mereka ke Roma mengikuti kesepakatan yang dicapai dengan Vatikan, pemerintah Nicaragua mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu malam.
Pemerintah Presiden Daniel Ortega mengatakan bahwa para imam itu diterbangkan ke Roma Rabu sore mengikuti pembicaraan produktif dengan Vatikan. Kardinal Leopoldo Brenes, tokoh tertinggi gereja di Nicaragua, belum segera menanggapi permintaan komentar.
Pemerintah Nicaragua mengatakan kesepakatan itu menunjukkan “keinginan dan komitmen yang permanen untuk menemukan solusi.”
Uskup Rolando Álvarez tidak termasuk dalam daftar nama imam yang disebutkan. Álvarez divonis bersalah atas konspirasi dan dijatuhi hukuman 26 tahun penjara pada Februari setelah pemerintah Ortega mengirim 222 tahanan ke Amerika Serikat dalam kesepakatan yang dimediasi pemerintah AS.
Álvarez menolak naik pesawat itu. Pemerintah Nicaragua kemudian mencabut kewarganegaraan para tahanan itu.
Pemerintah Ortega telah secara agresif menindak gereja Katolik Roma dalam beberapa tahun terakhir. Ortega mengklaim bahwa gereja membantu protes populer melawan administrasinya pada April 2018 yang dianggap sebagai upaya kudeta.