
(SeaPRwire) – CHANGSHA, Tiongkok, 28 Des 2024 — Strategi revitalisasi pedesaan Tiongkok modern sedang menciptakan narasi transformasi yang luar biasa di seluruh pedesaan, sementara kebijakan pembukaan yang progresif mendorong pengunjung asing untuk menggali lebih dalam ke jantung negara tersebut. Pada 26 Desember, VOC.com.cn menayangkan musim kedua dari serial terkenal mereka, I Am in Rural China. Acara ini mengikuti Teona Kvartskhava, seorang tamu internasional, saat ia menjelajahi desa-desa di Provinsi Hunan, menawarkan kepada pemirsa pandangan langsung tentang implementasi revitalisasi pedesaan yang komprehensif dan dinamis. Serial yang menarik ini mengundang khalayak global untuk menyaksikan fajar era baru di lanskap pedesaan Tiongkok, menampilkan pedesaan negara yang berkembang kepada pemirsa di seluruh dunia.
Sawah menjadi kejutan pertama. Hunan adalah penghasil dan produsen beras terbesar di Tiongkok. Hunan menyediakan beras berkualitas tinggi dan lezat. Teona Kvartskhava, seorang warga asing yang hampir tidak pernah makan nasi, tergoda untuk memakannya banyak. Di Desa Qunle, Kabupaten Lixian, Changde, ia juga mengalami “Double Rush”, yaitu acara pertanian yang sudah ada sejak lama di Tiongkok. Sebuah acara yang dulunya membutuhkan upaya bersama dari semua anggota keluarga, kini menjadi jauh lebih mudah berkat teknologi.
Berangkat dari Kabupaten Lixian untuk sementara, Teona Kvartskhava memulai perjalanan rasa yang menyenangkan di Rucheng, Chenzhou, Hunan Selatan. Orang-orang Hunan sangat menyukai dan ahli dalam makanan pedas, dan rasa pedas mendominasi masakan Hunan. Hunan juga kaya akan berbagai jenis cabai. Kota Jingpo, sebuah kota terkenal di mana makanan pedas sangat digemari. Kota ini merupakan produsen cabai merah kerumun, secara resmi salah satu cabai terpedas di Tiongkok. Dari pasar yang ramai, ke pangkalan penanaman cabai merah dan kuning, dan kemudian ke bengkel pengolahan cabai modern, cabai kerumun kecil menghiasi setiap sudut kota, sehingga kota pegunungan yang semula biasa menjadi luar biasa ramai dan makmur.
Tentu saja, “bintang” pedesaan di sini bukan hanya pertanian, tetapi juga budaya, yang juga telah berkembang di tanah kuno ini. Sebagai tempat kelahiran pembuatan kertas, Tiongkok telah melestarikan teknik pembuatan kertas tangan yang unik, yang digunakan untuk membuat beberapa kertas “khusus”. Di Desa Shanghong, Liuyang, Teona Kvartskhava beruntung bertemu dengan dua ahli Tiongkok, yang menunjukkan pengalaman langsung “Kertas Upeti Gushan” dan “Kertas Bunga”. Seiring berjalannya proses, kertas itu terbentuk di tangannya, seolah-olah sejarah dan budaya bertemu di depan matanya, dan menjadi “kertas pertama” dalam kehidupan Teona Kvartskhava.
Jadi, seperti apa pedesaan Tiongkok? Itu tentang petani yang ramah, tentang berbagai hasil pertanian, tentang sejarah dan budaya yang mendalam, tentang warisan budaya takbenda yang penuh warna. Itu seperti buku yang menceritakan banyak kisah yang menarik. Mudah-mudahan Teona Kvartskhava akan lebih beruntung untuk mengunjungi lebih banyak desa untuk melihat minat dan pesona unik mereka.
SUMBER voc.com.cn
Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.
Sektor: Top Story, Daily News
SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.