berita terbaru Indonesia, analisis | Latest breaking Indonesian news headlines

Mengapa Saham PepsiCo Bisa Menjadi Pilihan Beli yang Kuat di Tahun 2025 “`

Pepsico stock

(SeaPRwire) –   PepsiCo (NASDAQ:PEP), perusahaan Dividend Aristocrat yang terkenal, telah mengalami tekanan baru-baru ini. Namun, raksasa minuman ikonik ini mungkin merupakan investasi yang cerdas untuk tahun 2025. Mari kita jelajahi alasan mengapa saham PepsiCo menghadirkan peluang menarik bagi investor nilai yang mencari dividen dan pertumbuhan.

Pesona Dividend Aristocrats

Dividend Aristocrats adalah perusahaan S&P 500 yang telah meningkatkan dividen mereka selama setidaknya 25 tahun berturut-turut. PepsiCo telah menjadi bagian dari klub elit ini selama lebih dari lima dekade. Investor sering tertarik pada perusahaan-perusahaan ini karena stabilitasnya, arus kas yang dapat diprediksi, dan dividen yang andal. Dengan saham PepsiCo yang memberikan hasil 3,7% pada awal Januari 2025, ada baiknya untuk melihat lebih dekat pada fundamental bisnis di balik hasil dividen yang tinggi ini.

Mengapa Saham PepsiCo Kinerja Rendah?

PepsiCo telah menghadapi beberapa tantangan baru-baru ini, menyebabkan sahamnya tertinggal di belakang pasar yang lebih luas. Saham perusahaan turun ke level terendah 52 minggu sebesar $146,10 pada 6 Januari 2025. Beberapa faktor telah berkontribusi pada kinerja rendah ini, termasuk:

Tekanan Makroekonomi: Dolar AS yang kuat dan inflasi yang meningkat telah membebani pengeluaran konsumen. Angin sakal ini telah berdampak pada pendapatan PepsiCo, terutama di pasar internasional.

Perubahan Preferensi Konsumen: Konsumen beralih ke pilihan makanan dan minuman yang lebih sehat. Meskipun PepsiCo telah diversifikasi portofolionya dengan produk yang lebih sehat, persaingan dari merek baru terus menjadi tantangan.

Kekhawatiran Shrinkflation: PepsiCo menghadapi reaksi keras karena mengurangi ukuran kemasan tanpa menurunkan harga, praktik yang disebut “shrinkflation.” Langkah ini merusak reputasi merek di antara konsumen yang sadar biaya.

Sejarah dan Prospek Dividen PepsiCo

Salah satu alasan utama investor tertarik pada saham PepsiCo adalah sejarah dividennya yang mengesankan. Perusahaan telah meningkatkan dividennya selama 53 tahun berturut-turut, menjadikannya salah satu pembayar dividen yang paling andal di pasar.

Terlepas dari tantangan baru-baru ini, manajemen PepsiCo tetap berkomitmen untuk memberi penghargaan kepada pemegang saham. Selama panggilan pendapatan Q3 2024, perusahaan menegaskan kembali tujuan jangka panjangnya untuk memberikan pertumbuhan laba konstan mata uang inti sebesar 8%. Ini menunjukkan bahwa dividen PepsiCo tetap aman, bahkan dalam menghadapi tantangan jangka pendek.

Prediksi Analis untuk Saham PepsiCo di 2025

Analis Wall Street tetap optimis tentang prospek PepsiCo. Dari 19 analis yang meliput saham tersebut, sembilan menilai sebagai “Strong Buy”. Harga target rata-rata untuk saham PepsiCo adalah $181,78, mewakili kenaikan 24% dari harga penutupan 6 Januari 2025.

Bahkan harga target terendah sebesar $148 menyiratkan bahwa sentimen pasar saat ini mungkin terlalu pesimis. Ini menghadirkan peluang bagi investor nilai untuk membeli saham PepsiCo dengan harga diskon.

Perbandingan Valuasi: PepsiCo vs. Coca-Cola

PepsiCo secara historis diperdagangkan dengan diskon dibandingkan saingannya utama, Coca-Cola (NYSE:KO). Selama dekade terakhir, rasio harga-terhadap-pendapatan (P/E) ke depan rata-rata PepsiCo adalah 21,3x, dibandingkan dengan 22,06x Coca-Cola. Namun saat ini, rasio P/E PepsiCo hanya 17,3x, sementara Coca-Cola berada di angka 20,88x.

Kesenjangan valuasi ini membuat saham PepsiCo terlihat sangat menarik. Diskon perusahaan saat ini relatif terhadap Coca-Cola dan Indeks S&P 500 yang lebih luas dapat menandakan peluang pembelian bagi investor jangka panjang.

Apa yang Terjadi Selanjutnya untuk PepsiCo di 2025?

PepsiCo akan merilis laporan pendapatan Q4 2024 bulan depan, memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek 2025. Selama panggilan pendapatan Q3, perusahaan mengisyaratkan akan kembali ke pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun 2025. Analis memproyeksikan peningkatan pendapatan sebesar 3,2% untuk tahun tersebut, jauh lebih baik daripada pertumbuhan 0,8% yang diperkirakan pada tahun 2024.

Portofolio produk PepsiCo yang terdiversifikasi, termasuk merek-merek seperti Gatorade, Frito-Lay, dan Quaker, memposisikan perusahaan dengan baik untuk memanfaatkan tren konsumen pada tahun 2025. Selain itu, investasi perusahaan dalam produk yang lebih sehat dan inisiatif keberlanjutan akan membantunya tetap kompetitif di pasar yang berubah.

Apakah Saham PepsiCo Layak Dibeli?

Bagi investor konservatif yang mencari saham dividen yang andal, saham PepsiCo terlihat menarik. Perusahaan menawarkan kombinasi hasil dividen yang tinggi dan potensi apresiasi modal. Meskipun PepsiCo menghadapi tantangan jangka pendek, prospek jangka panjangnya tetap kuat.

Valuasi saham PepsiCo saat ini memberikan margin of safety, menjadikannya pilihan yang menarik bagi investor yang ingin menambahkan Dividend Aristocrat ke portofolio mereka. Ketika sentimen pasar bergeser dan pertumbuhan meningkat pada tahun 2025, saham PepsiCo dapat memberikan pengembalian tahunan dua digit.

Pikiran Akhir

Meskipun telah menemui beberapa hambatan, tetap menjadi pilihan investasi yang solid bagi investor dividen jangka panjang. Sejarah dividen perusahaan yang mengesankan, dikombinasikan dengan valuasinya saat ini, menjadikan saham PepsiCo pembelian yang menarik pada tahun 2025. Investor yang mencari stabilitas, pendapatan, dan potensi pertumbuhan harus mempertimbangkan untuk menambahkan PepsiCo (NASDAQ:PEP) ke portofolio mereka.

Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.

Sektor: Top Story, Daily News

SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya. 

“`