berita terbaru Indonesia, analisis | Latest breaking Indonesian news headlines

Penurunan Penjualan Dollar General Memicu Pemotongan Perkiraan, Saham Anjlok

Dollar General

(SeaPRwire) –   Dollar General (NYSE:DG) menghadapi kemunduran saat sahamnya anjlok 24% setelah pengumuman revisi ke bawah pada perkiraan penjualan dan keuntungan tahunannya. Peritel diskon ini telah bergulat dengan lingkungan ekonomi yang menantang yang ditandai dengan persaingan ketat dan melemahnya permintaan untuk barang-barang non-esensial. Artikel ini mengkaji alasan di balik penurunan penjualan Dollar General, dampaknya pada sahamnya, dan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk menavigasi masa-masa sulit ini.

Revisi Perkiraan Dollar General: Hasil dari Permintaan yang Lemah

Sektor ritel telah menghadapi tekanan yang meningkat, dan Dollar General tidak terkecuali. Perusahaan baru-baru ini memangkas perkiraan pertumbuhan penjualan same-store tahun fiskal 2024 menjadi kisaran 1% hingga 1,6%, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 2% hingga 2,7%. Demikian pula, perkiraan untuk laba per saham tahunan dikurangi menjadi $5,50 hingga $6,20, penurunan signifikan dari rentang sebelumnya sebesar $6,80 hingga $7,55. Revisi ini menggarisbawahi perjuangan yang dihadapi Dollar General saat berjuang melawan melemahnya permintaan, terutama untuk barang-barang non-esensial, di tengah pasar yang semakin kompetitif.

CEO Todd Vasos mengakui hasil keuangan yang mengecewakan, menghubungkan penjualan yang lebih rendah dengan tekanan keuangan pada basis pelanggannya. Terlepas dari pertumbuhan lalu lintas yang positif, hasil penjualan perusahaan tidak memenuhi harapan, menyoroti kesulitan dalam mempertahankan pangsa pasar di lingkungan pertumbuhan yang lebih lambat.

Persaingan Meningkat: Walmart dan Lainnya Menimbulkan Ancaman

Dollar General tidak hanya menghadapi tantangan internal tetapi juga tekanan eksternal dari pesaing seperti Walmart (NYSE:WMT), Target (NYSE:TGT), dan bahkan raksasa e-commerce Tiongkok PDD Holdings (NASDAQ), yang mengoperasikan platform berbiaya rendah Temu. Pesaing ini telah secara agresif memangkas harga dan merebut pembeli hemat yang mungkin sebelumnya beralih ke pengecer diskon seperti Dollar General.

Awal bulan ini, baik Walmart maupun Target menaikkan perkiraan keuntungan mereka untuk setahun penuh, mendapat manfaat dari pemotongan harga strategis yang menarik pelanggan yang sensitif terhadap biaya. Keberhasilan pengecer yang lebih besar ini dalam lingkungan ekonomi yang sulit semakin memperburuk tantangan bagi Dollar General, yang berjuang untuk mengimbangi para saingannya.

Tantangan Operasional dan Tekanan Margin

Selain persaingan dan permintaan yang lemah, Dollar General tengah bergulat dengan beberapa tantangan operasional yang menekan marginnya. Perusahaan telah terpukul keras oleh biaya tenaga kerja yang tinggi, peningkatan potongan harga, dan kerusakan inventaris. Penciutan ritel, yang mencakup kerugian akibat pencurian atau kerusakan, juga telah menjadi masalah yang signifikan, yang semakin mengikis keuntungan.

Untuk kuartal yang berakhir pada 2 Agustus, Dollar General melaporkan penjualan bersih sebesar $10,21 miliar, meleset dari ekspektasi analis sebesar $10,37 miliar. Keuntungan perusahaan untuk kuartal tersebut mencapai $1,70 per saham, dibandingkan dengan estimasi analis sebesar $1,79 per saham. Hasil yang mengecewakan ini mencerminkan masalah yang lebih luas yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas di tengah meningkatnya biaya dan menyusutnya margin.

Langkah ke Depan: Meningkatkan Nilai dan Pengalaman Pelanggan

Menanggapi lingkungan yang menantang, Dollar General mengambil langkah untuk meningkatkan proposisi nilainya dan meningkatkan pengalaman di toko bagi pelanggan. Perusahaan mengeksplorasi cara untuk memberikan lebih banyak nilai melalui strategi penetapan harga dan promosi, serta berinvestasi dalam keseluruhan pengalaman pelanggan di dalam tokonya. Upaya ini bertujuan untuk mendapatkan kembali lalu lintas pejalan kaki dan membalikkan tren penurunan penjualan baru-baru ini.

Arun Sundaram, analis di CFRA Research, mencatat bahwa operator toko dolar, termasuk Dollar General, sedang berjuang dalam lingkungan ekonomi makro saat ini. Untuk mendapatkan kembali keunggulan kompetitif mereka, mereka mungkin perlu mempertimbangkan pemotongan harga yang lebih dalam dan peningkatan promosi untuk menarik kembali pembeli yang sensitif terhadap harga ke toko mereka.

Kesimpulan: Jalan Sulit di Depan untuk Dollar General

Penurunan penjualan Dollar General dan pemotongan perkiraan berikutnya telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh pasar, yang menyebabkan penurunan tajam pada harga sahamnya. Perusahaan menghadapi badai sempurna dari permintaan yang lemah, persaingan yang ketat, dan tantangan operasional yang membebani kinerja keuangannya. Meskipun Dollar General sedang mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini, jalan di depan tetap tidak pasti. Perusahaan perlu menavigasi tantangan ini dengan cermat jika berharap untuk menstabilkan bisnisnya dan mendapatkan kembali kepercayaan investor.

Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.

Sektor: Top Story, Daily News

SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.