
(SeaPRwire) – Saham naik pada hari Jumat menyusul rilis laporan inflasi yang menjanjikan yang mengonfirmasi kenaikan harga sedang mendingin. S&P 500 naik 0,5%, Nasdaq naik 0,7%, dan Dow Jones Industrial Average naik 160 poin, atau 0,4%, melanjutkan momentum dari rekor tertinggi hari sebelumnya. Seiring inflasi terus mereda, sentimen investor didukung oleh prospek Federal Reserve memangkas suku bunga pada pertemuan mendatang.
Laporan Inflasi Mengonfirmasi Penurunan Harga
Laporan inflasi yang sangat dinantikan, indikator utama yang dipantau ketat oleh Federal Reserve, memberikan bukti bahwa tekanan inflasi sedang mereda. Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Fed, naik tipis 0,1% pada Juli, membawa tingkat tahunan menjadi 2,6%. Ini hanya sedikit di atas target Fed sebesar 2% dan turun secara signifikan dari puncak 7,1% pada pertengahan 2022.
Laporan tersebut telah memicu optimisme bahwa Fed akan segera bergeser dari sikap pengetatan moneter yang agresif. Pedagang sekarang semakin yakin bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga acuannya sedini September. Ekspektasi pasar adalah bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar satu poin persentase penuh pada akhir tahun, langkah yang akan menurunkan biaya pinjaman di seluruh ekonomi dan berpotensi merangsang pertumbuhan lebih lanjut.
Pembuat Chip Memimpin Reli
Laporan inflasi positif juga memberi dorongan bagi pembuat chip, yang melihat kenaikan luas pada hari Jumat. Marvell Technology (NASDAQ:MRVL) melonjak 7,3% setelah memposting hasil kuartalan yang memenuhi ekspektasi penjualan dan keuntungan Wall Street. Kinerja kuat perusahaan mencerminkan permintaan chip yang berkelanjutan, terutama di sektor seperti kecerdasan buatan dan pusat data.
Dell Technologies (NYSE:DELL) juga melaporkan pendapatan yang lebih baik dari yang diharapkan, didorong oleh pendapatan rekor dari divisi server dan jaringan. Saham perusahaan naik 4,4% dalam perdagangan pra-pasar, karena terus mendapat manfaat dari bisnis yang berinvestasi dalam infrastruktur AI.
Hasil Campuran untuk Pengecer
Tidak semua sektor menikmati keuntungan pasar. Ulta Beauty (NASDAQ:ULTA), pengecer kosmetik berbasis mal, melihat sahamnya anjlok 8,7% setelah melaporkan penjualan dan keuntungan yang meleset dari ekspektasi. Terlepas dari tantangannya baru-baru ini, Ulta tetap menjadi pemain penting di industri kecantikan, meskipun telah menurunkan panduannya untuk sisa tahun ini.
Berkshire Hathaway (NYSE:BRK.B) milik Warren Buffett, yang baru-baru ini mengungkapkan kepemilikan saham di Ulta, mungkin perlu menilai kembali posisinya karena perusahaan menavigasi lingkungan ritel yang menantang.
Pasar Global Bereaksi Terhadap Data Inflasi AS
Pasar global merespons positif data inflasi AS, dengan indeks Eropa menunjukkan kenaikan moderat. CAC 40 Prancis naik 0,3%, DAX Jerman naik 0,2%, dan FTSE 100 Inggris naik 0,3%. Pergerakan ini mencerminkan optimisme yang lebih luas bahwa potensi pemotongan suku bunga Fed dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global.
Di Asia, Nikkei 225 Jepang naik 0,7%, ditutup pada 38.647,75. Kenaikan itu sebagian disebabkan oleh data produksi industri, yang menunjukkan peningkatan 2,8% pada Juli, rebound dari penurunan 4,2% pada Juni. Namun, harga konsumen Tokyo naik lebih tinggi dari yang diperkirakan, meningkat sebesar 2,6% tahun ke tahun pada Agustus. Lonjakan inflasi ini kemungkinan akan menarik perhatian Bank of Japan, yang dapat mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga akhir tahun ini atau awal tahun depan.
Pasar Energi dan Mata Uang
Dalam perdagangan energi, harga minyak mengalami penurunan tipis. Minyak mentah AS patokan turun 17 sen menjadi $75,74 per barel, sedangkan minyak mentah Brent, standar internasional, turun 9 sen menjadi $78,73 per barel. Penurunan moderat ini mencerminkan keseimbangan antara kekhawatiran pasokan dan potensi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Di sisi mata uang, dolar AS menguat sedikit terhadap yen Jepang, naik menjadi 145,37 yen dari 145,02 yen. Euro juga melihat peningkatan tipis, diperdagangkan pada $1.1084, naik dari $1.1082.
Kesimpulan: Pemotongan Suku Bunga Fed di Depan Mata?
Laporan inflasi terbaru telah memperkuat narasi bahwa tekanan harga sedang mereda, membuka jalan bagi potensi pemotongan suku bunga Federal Reserve. Seiring Wall Street terus merespons positif, terutama di sektor seperti teknologi dan pembuatan chip, investor semakin optimis tentang arah pasar. Pertemuan Fed mendatang akan diawasi ketat karena para pedagang dan analis sama-sama mengantisipasi langkah selanjutnya dari bank sentral.
Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.
Sektor: Top Story, Daily News
SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.