berita terbaru Indonesia, analisis | Latest breaking Indonesian news headlines

Beberapa gajah tewas akibat tabrakan kereta saat benturan menyebabkan beberapa gerbong tergelincir

(SeaPRwire) –   Kereta penumpang berkecepatan tinggi menabrak kawanan gajah pada awal hari Sabtu, membunuh tujuh gajah dan melukai seekor anak gajah.

Rajdhani Express, yang membawa sekitar 650 penumpang, sedang melintasi Assam ketika supirnya melihat sekitar 100 ekor sedang menyeberang rel dan memasang rem darurat.

Meskipun upaya itu, kereta menabrak beberapa hewan langka itu, kata The Associated Press.

Dampaknya menyebabkan lokomotif dan lima gerbong tergelincir dari rel.

Tidak satupun di antara mereka, yang sedang melakukan perjalanan dari Sairang di Negeri Mizoram ke New Delhi, terluka dalam insiden itu, kata AP.

“Kami memisahkan gerbong yang tidak tergelincir dari rel, dan kereta melanjutkan perjalanan ke New Delhi,” kata juru bicara Indian Railways Kapinjal Kishore Sharma kepada AP. “Sekitar 200 penumpang yang berada di lima gerbong yang tergelincir telah dipindahkan ke Guwahati dengan kereta lain.”

Dokter hewan kemudian melakukan pemeriksaan pada gajah-gajah itu.

Mereka dijadwalkan untuk dikubur pada sore hari Sabtu, menurut AP.

Assam adalah rumah bagi sekitar 7.000 gajah Asia liar, dan kematian terkait kereta api merupakan masalah yang berkelanjutan.

Setidaknya selusin gajah telah tewas di rel kereta api di negeri itu sejak 2020, kata AP.

Gajah Asia dianggap terancam punah, dan saat ini hanya diperkirakan 30.000 hingga 50.000 ekor yang tersisa di alam liar, menurut U.S. Fish and Wildlife Service.

Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.

Sektor: Top Story, Daily News

SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.